Islam Times - Al-Mayadin: Arab Saudi Telah Memutuskan untuk Mengakhiri Perang di Yaman

IslamTimes - Situs web jaringan Al-Mayadin melaporkan, mengutip sumber-sumbernya yang berpengetahuan luas, bahwa pemerintah Saudi memanggil anggota dewan kepresidenan Yaman dan mengumumkan kepada mereka rincian perjanjiannya dengan Sana'a untuk mengakhiri perang.

Situs web jaringan Al-Mayadin mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa Arab Saudi telah memberi tahu Dewan Kepresidenan Yaman tentang keputusannya untuk mengakhiri perang dan menutup kasus Yaman secara permanen.

Al-Mayadin menulis, mengutip sumbernya yang berpengetahuan: Arab Saudi memanggil presiden dan anggota Dewan Kepresidenan Yaman di Riyadh pada peringatan pengumuman dewan ini dan memberi tahu mereka tentang keputusan terbarunya terkait krisis negara.

Sambil menekankan bahwa pembicaraan ini tidak bersifat publik, situs berita ini melaporkan: Menteri Pertahanan Saudi Khaled bin Salman menjelaskan kepada mereka solusi Riyadh untuk mengakhiri krisis dalam pertemuannya dengan Presiden dan anggota Dewan Presiden kemarin.

Mengumumkan berita bahwa duta besar Saudi di Yaman memberi tahu dewan ini tentang rincian negosiasi Riyadh-Sanaa dan hasilnya, Al-Mayadin mengklarifikasi: Visi Arab Saudi untuk solusi termasuk memperpanjang gencatan senjata yang ada di Yaman selama satu tahun lagi dengan kesepakatan dengan pemerintah Sanaa. .

Dalam kelanjutan laporan ini disebutkan: Visi Arab Saudi untuk solusi didasarkan pada perpanjangan gencatan senjata oleh Sana'a dengan imbalan pembayaran gaji pegawai negara, penyatuan mata uang dan seluruh pembukaan pelabuhan Hodeidah. Di masa depan, dimungkinkan untuk memperpanjang gencatan senjata dengan kondisi baru dengan pengumuman resmi Arab Saudi tentang akhir perang dan penghentian intervensi negara ini dalam urusan Yaman.

Setelah kesepakatan ini dan tentang masa depan politik Yaman, Al-Mayadin menulis: Setelah akhir resmi perang diumumkan, konsultasi Yaman-Yaman akan dimulai di bawah pengawasan PBB dan dukungan Arab Saudi. Tujuan dari negosiasi di sekitar Yaman adalah untuk mencapai kesepakatan tentang periode transisi kekuasaan selama dua tahun.

Di akhir laporan ini, sumber Al-Mayadin yang berpengetahuan mencatat: Perspektif Arab Saudi yang didasarkan pada pencarian solusi sesuai dengan pemahamannya dengan pemerintah Sana'a masih didiskusikan dan ditinjau, tetapi keputusannya hampir final.

Laporan ini diterbitkan sementara menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi di Beijing sepakat untuk membuka kembali kedutaan kedua negara pada waktu yang disepakati, dan menekankan kesiapan mereka untuk menghilangkan hambatan yang dihadapi perluasan kerja sama. Mengakhiri krisis di Yaman juga merupakan salah satu kasus regional terpenting yang diharapkan para pengamat akan terwujud setelah perjanjian Tehran-Riyadh.[IT/r]