Invasi Saudi Arabia di Yaman:
Parlemen Yaman Menyerukan Penyerangan terhadap Pasukan Pendudukan
7 Mar 2023 04:07
IslamTimes - Parlemen Yaman menegaskan kembali penolakannya terhadap kehadiran pasukan pendudukan asing di negara itu.
Anggota parlemen meminta rakyat Yaman untuk menghadapi pasukan asing untuk mencegah intervensi luar dalam urusan internal negara.
Parlemen Yaman memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (5/3) tentang plot Amerika untuk menargetkan persatuan dan kedaulatan negara di tengah kehadiran AS-Inggris-Saudi di provinsi tenggara al-Mahrah, jaringan al-Masirah Yaman melaporkan.
Itu menyerukan untuk bersatu dalam menghadapi penjajah dan penjajah sambil menyalahkan koalisi agresi dan tentara bayarannya karena merusak kekayaan rakyat Yaman dan kehilangan kedaulatan, kemerdekaan dan persatuan Yaman dan integritas teritorialnya.
Pernyataan itu mengutuk keras kehadiran asing di “tanah, pulau, dan perairan Yaman, apa pun pembenarannya.”
Dewan Perwakilan Rakyat juga mengutuk gerakan mencurigakan Amerika yang terjadi di provinsi Yaman yang diduduki, yang terbaru adalah kunjungan duta besar Amerika dan komandan Armada Kelima AS dengan dalih memerangi penyelundupan.
Pergerakan militer AS di provinsi tenggara al-Mahra dan Hadhramaut telah meningkat secara signifikan dan provokatif selama beberapa bulan terakhir, sejalan dengan upaya Washington untuk menggagalkan upaya perdamaian dan menghindari tuntutan Rakyat Yaman dan persyaratan solusi, termasuk keberangkatan lengkap pasukan asing dari Yaman.
Situs web berita Amerika Huffington Post baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat bergerak di jalur merebut Provinsi al-Mahra untuk "tujuan geopolitik dan ambisi dan tujuan ekonomi jangka panjang, termasuk kontrol pantai dan pelabuhan gubernur."
Situs tersebut mengungkapkan bahwa "tentara AS dan pakar militer sering mengunjungi provinsi tersebut, berpindah-pindah, menjauh dari sorotan media."
Arab Saudi melancarkan perang dahsyat di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan negara-negara Barat lainnya.
Tujuannya adalah untuk menginstal ulang rezim Abd Rabbuh Mansur Hadi yang ramah-Riyadh dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan fungsional di Yaman.
Sementara koalisi yang dipimpin Saudi gagal memenuhi salah satu tujuannya, perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.[IT/r]
Story Code: 1045254