Islam Times - Rusia Menjelaskan Tuntutan untuk Menutup LSM Yahudi

IslamTimes - Pengadilan Moskow telah mulai memproses permintaan Kementerian Kehakiman Rusia untuk menutup organisasi nirlaba Badan Yahudi untuk Zionis Israel, juga dikenal sebagai Sokhnut, demikian diumumkan pada hari Sabtu (18/2).

Organisasi itu salah menangani data pribadi warga, kata Kementerian Kehakiman

Sidang awalnya dijadwalkan pada Agustus tahun lalu tetapi ditunda atas permintaan pembela, yang menyatakan bahwa Sokhnut membutuhkan waktu untuk memperbaiki pelanggaran yang ditunjukkan oleh otoritas Rusia.

Pengacara agensi Yahudi telah meminta penundaan kedua, meskipun hakim menolak permintaan tersebut dan sekarang telah mendengarkan posisi kedua belah pihak.

Perwakilan Kementerian Kehakiman menyatakan bahwa Sokhnut, yang membantu memfasilitasi repatriasi orang Yahudi ke Zionis Israel, telah mengumpulkan data pribadi warga Rusia dan menempatkannya di situs asing, yang dilarang oleh hukum Rusia.

LSM tersebut melakukan 16 pelanggaran antara April 2019 dan Maret 2022, dan dikenakan denda sebesar 735.000 rubel ($9.900).

Kementerian Kehakiman menganggap pelanggaran itu "sistematis" dan cukup untuk menghentikan organisasi, perwakilan menjelaskan. Mereka menambahkan bahwa kementerian memiliki keluhan lain tentang operasi Sokhnut.

Pengacara LSM berpendapat bahwa penutupan adalah tindakan yang terlalu keras, mengingat pelanggarannya. Mereka juga mengatakan bahwa setiap pelanggaran harus dipertimbangkan secara terpisah oleh pengadilan karena memungkinkan kementerian untuk menunjukkan “kesalahan.”

Hakim ketua telah memerintahkan penghentian kasus tersebut, dengan kedua belah pihak kembali ke ruang sidang pada hari Selasa.

Akhir tahun lalu, Sokhnut mengumumkan bahwa rekor 70.000 orang Yahudi asing telah berimigrasi ke Zionis Israel pada tahun 2022. LSM tersebut memuji pekerjaannya untuk mendorong orang Rusia dan Ukraina untuk memulangkan di tengah konflik antara negara mereka yang menyebabkan angka yang begitu tinggi.

Jumlah orang Rusia yang membuat apa yang disebut 'Aliyah' tahun lalu berjumlah 37.364, melebihi jumlah total imigran untuk tahun 2021 hampir 9.000, menurut data organisasi tersebut.[IT/r]