Islam Times - Iran: Eropa Berhutang Keamanannya pada IRGC, UE Harus Menghindari Kesalahan Masa Lalu

Iran: Eropa Berhutang Keamanannya pada IRGC, UE Harus Menghindari Kesalahan Masa Lalu

IslamTimes - Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam memperingatkan orang-orang Eropa bahwa mereka harus menderita akibat mengulangi kesalahan masa lalu mereka setelah Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang menunjuk IRGC sebagai "organisasi teroris".

Dalam komentar setelah pertemuan dengan ketua parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf pada hari Sabtu (21/1), Mayor Jenderal Hossein Salami menyarankan negara-negara Eropa untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu.

Komentarnya muncul setelah anggota Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi pada hari Kamis (19/1) yang menyerukan Dewan Eropa dan negara-negara anggota UE untuk menambahkan IRGC dan pasukan tambahannya, termasuk Basij dan Pasukan Quds IRGC, ke dalam "daftar teroris" UE. .

Komandan IRGC mengingatkan pemerintah Eropa bahwa jika mereka melakukan kesalahan lagi, mereka harus menerima konsekuensinya.

“Eropa belum belajar dari kesalahan masa lalunya dan berpikir bahwa hal itu dapat merusak IRGC yang luar biasa, yang diberdayakan oleh iman, kepercayaan, kekuatan dan tekad, dengan pernyataan seperti itu,” katanya seperti dikutip kantor berita Tasnim.

Mayor Jenderal Salami menggarisbawahi bahwa Eropa berutang keamanannya hari ini kepada IRGC, karena jika bukan karena upaya yang dilakukan oleh IRGC, khususnya Pasukan Quds IRGC dan mendiang komandan Letnan Jenderal Qassem Suleimani, momok terorisme yang diciptakan oleh AS akan telah melanda bangsa Eropa.

Tanpa peran IRGC, terorisme dapat menjangkiti seluruh Eropa, tetapi orang Eropa dan Amerika terbiasa mengganti algojo dengan martir dan penindas dengan yang tertindas, tambah sang komandan.

“IRGC Berasal dari Dalam Bangsa Iran”

Sementara itu, Qalibaf mengatakan bahwa parlemen siap untuk secara tegas menanggapi setiap langkah yang diambil oleh Uni Eropa terhadap IRGC.

Dia menekankan bahwa musuh Iran “tidak memiliki pemahaman yang tepat tentang bangsa kita dan IRGC, dan terutama mereka tidak memiliki pengetahuan dan analisis mengenai hubungan antara bangsa (Iran) dan IRGC,” lapor kantor berita Mehr.

“Hari ini, karakter yang paling dicintai di antara orang-orang (Iran) adalah Martir Suleimani,” kata Qalibaf merujuk pada komandan anti-teror IRGC yang menjadi martir oleh serangan AS di Baghdad Irak pada tahun 2020.

“Parlemen Eropa harus tahu bahwa proposal yang diajukannya pada parlemen tidak dapat mengubah fakta, Front Barat mendukung dan memperlengkapi ISIL dengan arogan, dan orang yang memerangi terorisme dan mengakhiri kehadiran ISIL di wilayah tersebut adalah Korps Pengawal Revolusi Islam,” tegas pembicara parlemen Iran, mengecam fakta bahwa orang Eropa saat ini adalah pendukung terorisme dan kelompok teroris.

Amir Abdollahian Mengutuk Langkah Uni Eropa

Sebelumnya pada hari Jumat (20/1), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengutuk dorongan Parlemen Eropa, menekankan bahwa tindakan seperti itu bertentangan dengan Piagam PBB.

Dalam percakapan telepon pada hari Jumat, Amir Abdollahian dan timpalannya dari Swedia Tobias Billström berbicara tentang masalah bilateral dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.

Diplomat top Iran mengkritik keras langkah Parlemen Eropa melawan IRGC sebagai tidak konstruktif dan destruktif, mengungkapkan harapan bahwa selama kepresidenan Swedia di Uni Eropa, hubungan antara blok tersebut dan Iran akan berlanjut di jalur yang benar, situs web Kementerian Luar Negeri Iran melaporkan.

Iran dan Swedia tidak boleh membiarkan hubungan historis mereka dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi dan teroris, kata Amir Abdollahian.

Menteri luar negeri Swedia, pada bagiannya, menekankan upaya negaranya untuk negosiasi yang lebih dekat dengan Iran selama kepresidenan Swedia di Uni Eropa.

Mengenai resolusi Parlemen Eropa baru-baru ini terhadap IRGC, Billström mencatat bahwa mosi tersebut tidak mengikat.[IT/r]