Islam Times - Jihad Islam: Palestina Tidak Takut dengan Kabinet Baru Israel

IslamTimes - Jihad Islam mengatakan akan melanjutkan perlawanan terhadap Zionis Israel sampai pembebasan penuh al-Quds yang diduduki, menegaskan kembali bahwa Palestina tidak takut dengan kabinet sayap kanan baru rezim pendudukan.

Tariq Salmi, juru bicara Jihad Islam, membuat pernyataan tersebut pada hari Minggu (1/1), setelah kabinet Benjamin Netanyahu, sayap paling kanan dalam sejarah rezim tersebut, dilantik, menurut jaringan televisi berbahasa Arab al-Ahad. “Di Tahun Baru, kami akan melanjutkan perjuangan kami di kota-kota yang diduduki Jenin, Quds, Nablus, dan seluruh Tepi Barat dan kami akan melanjutkan hingga pembebasan al-Quds.”

Dia mengatakan Jihad Islam tidak takut pada kabinet "fasis" Zionis Israel maupun ancaman militernya.

Salmi mengatakan “peristiwa tahun lalu akan dikenang dan jalan semua orang Palestina yang terbunuh akan tetap menjadi pendorong untuk melanjutkan perjuangan melawan rezim Israel.”

Pada hari Kamis (29/12), Netanyahu dilantik sebagai perdana menteri, dengan kabinetnya berjanji untuk memperluas pemukiman di Tepi Barat yang diduduki dan mengejar kebijakan anti-Palestina lainnya. Netanyahu digulingkan pada Juni 2021 oleh koalisi beraneka ragam sayap kiri, sentris, dan partai-partai Arab yang dipimpin oleh sayap kanan Naftali Bennett dan mantan pembawa berita TV Yair Lapid. Tidak butuh waktu lama baginya untuk kembali.

Menyusul kemenangan pemilihannya pada 1 November, Netanyahu mengadakan pembicaraan dengan partai-partai ultra-Ortodoks dan ekstrem kanan. Sekutunya termasuk formasi Zionisme Religius dan Partai Kekuatan Yahudi, yang pemimpinnya Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir menentang kenegaraan Palestina dan keduanya memiliki sejarah komentar yang menghasut tentang Palestina. Smotrich sekarang akan mengambil alih kebijakan perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat, dan Ben-Gvir akan menjadi menteri 'keamanan nasional' dengan kekuasaan atas polisi, yang telah beroperasi di wilayah pendudukan sejak 1967.

Pejabat senior telah menyuarakan keprihatinan atas arah baru Zionis Israel.

Gerakan perlawanan Palestina, Hams, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kabinet Israel yang baru.[IT/r]