Islam Times - Media Suriah: Turki Setuju Menarik Pasukan dari Suriah

IslamTimes - Turki telah menyetujui penarikan penuh pasukannya dari Suriah setelah pertemuan baru-baru ini antara menteri pertahanan Rusia, Turki dan Suriah di Moskow, menurut sebuah laporan yang diterbitkan di media Suriah.

Surat kabar al-Watan berbahasa Arab mengatakan dalam laporan Jumat (30/12) bahwa Rusia telah menengahi pertemuan di Moskow setelah otoritas intelijen Turki dan Suriah mengadakan beberapa putaran diskusi untuk menyelesaikan perbedaan mereka.

Dikatakan bahwa media Turki, terutama yang dekat dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, juga telah menerbitkan artikel dan opini dalam beberapa bulan terakhir yang menyarankan bahwa pemerintah Turki sebaiknya mengesampingkan perbedaan dengan Suriah sejalan dengan perubahan dan perkembangan politik yang telah terjadi di daerah tersebut.

Laporan itu mengatakan bahwa pertemuan di Moskow pada hari Rabu (28/12) diadakan setelah Damaskus dan Ankara mencapai konsensus tentang beberapa masalah utama, termasuk perlunya mempertimbangkan kondisi yang ditetapkan oleh Suriah dalam putaran negosiasi sebelumnya.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, rekannya dari Suriah Ali Mahmoud Abbas dan kepala pertahanan Rusia Sergei Shoigu menghadiri pertemuan tersebut.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Suriah dan Turki juga telah membahas implementasi perjanjian tahun 2020 untuk membuka kembali jalan raya M4 di Suriah barat laut di sepanjang perbatasan dengan Turki.

Para peserta juga menekankan bahwa kelompok teroris PKK telah menjadi pion di tangan Amerika Serikat dan rezim Zionis dan harus dianggap sebagai ancaman besar bagi Suriah dan Turki.

Mereka juga sepakat untuk membentuk beberapa komite khusus untuk menindaklanjuti kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tersebut dan mengadakan putaran pembicaraan lain antara Ankara dan Damaskus di masa mendatang.

Pada Rabu malam, Kementerian Pertahanan Suriah menggambarkan pertemuan antara menteri pertahanan Turki dan Suriah sebagai hal yang positif.

Dikatakan bahwa pertemuan tersebut membuka jalan untuk mengejar upaya yang dimaksudkan untuk memerangi terorisme dan meninjau kembali situasi di Suriah, terutama yang berkaitan dengan para pengungsi.

Para menteri pertahanan yang menghadiri pertemuan tersebut juga menekankan perlunya pembicaraan trilateral yang berkelanjutan untuk menciptakan stabilitas di Suriah dan di kawasan yang lebih luas.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengeluarkan pernyataan setelah pertemuan tersebut dan mengatakan bahwa menteri pertahanan ketiga negara telah membahas krisis di Suriah, masalah pengungsi dan perang melawan terorisme.[IT/r]