QR CodeQR Code

AS - NATO:

Duta AS: NATO “Sangat Nyata” Menghadapi Kekurangan Senjata di Ukraina 

14 Dec 2022 11:40

IslamTimes - Hampir semua negara NATO menghadapi persediaan senjata dan amunisi yang habis karena jumlah gudang senjata yang telah mereka kirim ke Ukraina, duta besar AS untuk blok tersebut Julianne Smith mengakui pada hari Selasa (13/12). AS, NATO, dan UE semuanya berupaya mendesak industri militer Barat untuk meningkatkan produksi guna mengatasi kekurangan tersebut.


Washington sedang berupaya membujuk industri militer Barat untuk meningkatkan produksi

Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh think-tank CSIS, Smith menggunakan contoh Estonia, yang telah memberikan bantuan dalam jumlah besar ke Ukraina dan sekarang menghadapi “beberapa kekurangan yang sangat nyata.”

“Mereka tidak sendiri. Kami melihat bahwa di seluruh aliansi tertulis besar,” kata perwakilan tetap AS untuk NATO.

Sementara "grup kontak" untuk Ukraina difokuskan pada pengorganisasian pengiriman ke Kiev, NATO telah menugaskan Konferensi Direktur Persenjataan Nasional (CNAD) untuk menangani masalah "penurunan stok di seluruh aliansi," kata Smith. Sementara itu, UE telah meluncurkan inisiatif terpisah yang ditujukan untuk industri militer.

“Banyak bunga bermekaran di sini,” kata Smith kepada CSIS, seraya menambahkan bahwa kuncinya adalah menemukan “jaringan penghubung” sehingga UE, NATO, dan AS bekerja sama dan tidak bertentangan. Dari apa yang dijelaskan Smith, semua upaya ini ditujukan untuk membujuk industri militer di Barat untuk memperluas produksi.

AS dan sekutunya telah menyalurkan bantuan militer ke Ukraina sejak 2014, tetapi meningkatkan pengiriman amunisi, senjata kecil, dan senjata berat – termasuk tank dan artileri – pada bulan Februari, ketika konflik dengan Rusia meningkat. Sejak itu, Moskow berkali-kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mempersenjatai Kiev, dengan alasan itu hanya akan memperpanjang konflik yang sedang berlangsung.

Awalnya pengiriman hanya surplus, tetapi segera pemerintah Barat mulai 'merampok' persediaan militer mereka sendiri, yang sudah "dilubangi" selama bertahun-tahun dengan fokus pada perang ekspedisi dan kontra-pemberontakan. Pada bulan Agustus, komisaris kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menggambarkan sebagian besar pasukan Eropa Barat sebagai "tentara bonsai", "versi miniatur" dari yang asli.

Namun, pada bulan September, terlihat jelas bahwa lemari-lemari Barat mulai kosong. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyerukan lebih banyak produksi, karena banyak ahli menunjukkan bahwa persediaan Pentagon pun bukan tidak terbatas.[IT/r]


Story Code: 1030029

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/1030029/duta-as-nato-sangat-nyata-menghadapi-kekurangan-senjata-di-ukraina

Islam Times
  https://www.islamtimes.com