Islam Times - Raisi kepada Putin : Konsultasi Politik-Ekonomi Antara Iran, dan Rusia adalah Kunci untuk Meningkatkan Hubungan

Raisi kepada Putin : Konsultasi Politik-Ekonomi Antara Iran, dan Rusia adalah Kunci untuk Meningkatkan Hubungan

IslamTimes - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan kepada timpalannya dari Rusia Vladimir Putin bahwa peningkatan konsultasi politik dan ekonomi antara kedua negara akan memainkan peran utama dalam perluasan hubungan timbal balik.

Dalam panggilan telepon dengan rekannya dari Rusia pada hari Sabtu (12/11), Raisi menyambut baik keinginan Moskow untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Tehran.

Dia mengatakan perluasan obligasi infrastruktur, termasuk pengembangan rute penghubung antara negara-negara Eurasia, akan meningkatkan perdagangan dan kerja sama ekonomi di kawasan itu.

Putin, pada bagiannya, mengatakan Koridor Utara-Selatan memainkan peran efektif dalam mengurangi biaya pengangkutan barang, menambahkan bahwa rute transit akan berubah menjadi cara yang berguna untuk perluasan perdagangan dan kerja sama ekonomi di dunia.

Presiden Rusia menekankan bahwa Tehran dan Moskow menikmati kapasitas besar untuk mengembangkan kerja sama.

Dalam sebuah pernyataan pada hari sebelumnya, Kremlin mengatakan presiden Iran dan Rusia, dalam panggilan telepon mereka, menekankan pentingnya memperdalam kerja sama bilateral di bidang politik, perdagangan dan ekonomi serta di sektor transportasi dan logistik.

“Sejumlah isu topikal dalam agenda bilateral dibahas, dengan penekanan pada peningkatan kerja sama lebih lanjut di bidang politik, perdagangan dan ekonomi, termasuk sektor transportasi dan logistik,” kata Kremlin.

Percakapan telepon terjadi setelah Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior Iran di Tehran pada hari Rabu, di mana kedua negara menjanjikan hubungan yang lebih dekat.

Presiden Iran: Kerja sama di antara negara-negara merdeka, respons terkuat terhadap kebijakan sanksi AS, destabilisasi

Patrushev melakukan perjalanan ke Tehran di tengah tuduhan bahwa Iran telah memberi Rusia senjata dan pesawat nirawak untuk digunakan melawan Ukraina. Tehran telah berkali-kali menolak dengan keras klaim Barat, dengan mengatakan negara itu telah lama menjalin kerja sama pertahanan dengan Moskow dan mengejar resolusi konflik melalui dialog dan diplomasi.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pekan lalu menepis laporan media atas dugaan dukungan Iran untuk Rusia dalam perang Ukraina, memastikan bahwa Iran tidak akan acuh jika terbukti bahwa Rusia telah menggunakan drone Iran dalam konflik tersebut.

Menlu Iran: Tehran mengirim drone dalam jumlah terbatas ke Rusia beberapa bulan sebelum perang Ukraina

Namun, Amir-Abdollahian menambahkan bahwa Iran telah memberi Rusia sejumlah drone beberapa bulan sebelum perang di Ukraina.

Pentagon mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa Iran telah memberi Rusia rudal balistik, beberapa hari setelah muncul laporan bahwa Teheran memasok senjata semacam itu ke Moskow karena persediaan rudal konvensionalnya hampir habis.

Dalam penolakan ke Kiev, Pentagon mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi klaim tentang rudal Iran ke Rusia

Pada konferensi pers, juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan militer AS tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan tentang Iran. “Kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan sekarang bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.”[IT/r]