Rusia dan Gejolak Suriah:
Rusia: Teroris HTS dan White Helmets Mempersiapkan Operasi Bendera Palsu di Idlib Suriah
7 Nov 2022 04:29
IslamTimes - Kementerian Pertahanan Rusia telah memperingatkan bahwa anggota kelompok teroris Takfiri Hayat Tahrir al-Sham (HTS) bersama dengan apa yang disebut kelompok pertahanan sipil White Helmets berencana untuk melakukan operasi bendera palsu terhadap warga sipil di provinsi barat laut Idlib untuk melibatkan pasukan militer Rusia menyerang kamp-kamp pengungsi.
“Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah telah menerima informasi bahwa teroris Hayat Tahrir al-Sham bersama dengan anggota organisasi kemanusiaan semu White Helmets sedang bersiap untuk merekam video yang dipentaskan di desa Kafr Dariyan dan Kafr Jales di provinsi tersebut untuk menuduh Pasukan Dirgantara Rusia. dan pasukan pemerintah Suriah melakukan serangan membabi buta terhadap infrastruktur sipil dan kamp-kamp pengungsi internal,” kata Wakil Kepala Pusat, Mayor Jenderal Oleg Yegorov.
Kelompok White Helmets, yang mengaku sebagai LSM kemanusiaan, dikenal karena koordinasinya dengan kelompok teror di Suriah untuk melakukan serangan kimia bertahap untuk menuduh pasukan pemerintah Suriah secara salah dan membuat dalih untuk serangan militer oleh koalisi militer pimpinan AS. hadir di Suriah sejak 2014.
Pada 14 April 2018, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis melakukan serangkaian serangan udara terhadap Suriah atas dugaan serangan senjata kimia di kota Douma, yang terletak sekitar 10 kilometer timur laut ibu kota Damaskus.
Dugaan serangan itu dilaporkan oleh kelompok White Helmets, yang menerbitkan video yang menunjukkan mereka konon merawat para penyintas.
Washington dan sekutunya menyalahkan Damaskus atas serangan Douma, tuduhan yang ditolak keras oleh pemerintah Suriah.
Media barat dan pemerintah telah berulang kali menuduh pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia terhadap warganya sendiri dalam perang melawan teroris.
Sementara Suriah menyerahkan persediaan senjata kimianya pada tahun 2014 ke misi bersama yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), yang mengawasi penghancuran persenjataan tersebut. Ia juga secara konsisten membantah menggunakan senjata kimia.
Rusia telah menyediakan pasukan Suriah dengan bantuan militer penting dalam pertempuran yang sedang berlangsung di negara Arab yang dilanda konflik.
Bantuan Rusia, yang dimulai pada September 2015 atas permintaan resmi pemerintah Suriah, telah terbukti efektif karena Suriah terus merebut kembali wilayah-wilayah utama dari sisa-sisa kelompok teroris Daesh dan faksi teroris yang didukung asing lainnya.[IT/r]
Story Code: 1023169