Islam Times - Duta Besar Qatar di PBB Menuntut Diakhirinya Pendudukan Israel atas Wilayah Palestina dan Arab

Duta Besar Qatar di PBB Menuntut Diakhirinya Pendudukan Israel atas Wilayah Palestina dan Arab

Islam Times - Perwakilan tetap Qatar untuk PBB meminta masyarakat internasional menekan Israel agar mengakhiri pendudukannya atas wilayah Palestina, Dataran Tinggi Golan Suriah dan Perkebunan Shebaa Libanon, serta penciptaan sebuah negara Palestina yang berdaulat.

Sheikha Alya Ahmed bin Saif Al Thani menuarakan hal itu dalam pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah pada hari Selasa, PressTV melaporkan.

Dia menekankan perlunya penghentian segera kegiatan perluasan pemukiman rezim Tel Aviv di Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds Timur, hak pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah tempat mereka mengungsi, pemulihan hak-hak historis Palestina yang tidak dapat dicabut, dan pembentukan negara Palestina merdeka dengan al-Quds Timur sebagai ibukotanya.

Diplomat top Qatar itu menekankan bahwa cara terbaik untuk konflik Israel-Palestina adalah melalui negosiasi antara kedua belah pihak, dan masyarakat internasional harus berusaha memfasilitasi apa yang disebut proses perdamaian dan menyelesaikan semua masalah yang ada.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa al-Quds yang diduduki adalah masalah sentral, dan memperingatkan rusaknya status sejarah dan hukum dari situs-situs Islam dan Kristen di kota tersebut.

Duta Besar Qatar untuk PBB juga memperingatkan tentang upaya rezim Israel melakukan Yahudisasi al-Quds, membagi kompleks Masjid suci al-Aqsha dalam waktu dan tempat, dan menahan kebebasan beragama umat Islam, sambil menekankan bahwa upaya ini tidak sah menurut hukum internasional dan resolusi PBB.

Israel menduduki Tepi Barat, termasuk bagian barat kota suci al-Quds, pada tahun 1967. Israel kemudian mencaplok al-Quds Timur, yang diinginkan Palestina sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah setelah Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mendudukinya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Rezim Zionis membangun puluhan pemukiman di daerah itu sejak itu dan menggunakan wilayah itu untuk melakukan sejumlah operasi militer terhadap pemerintah Suriah.[IT/AR]