Islam Times - Menlu: Baghdad Desak PBB Wajibkan Turki Mundur dari Wilayah Irak

IslamTimes - Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein sekali lagi menyalahkan Turki karena berada di balik pemboman mematikan di provinsi Duhok Wilayah Kurdistan, mengulangi tuntutan Baghdad untuk penarikan pasukan Turki dari wilayah Irak.

Dalam sesi darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa (26/7), Hussein menyatakan bahwa bukti yang dikumpulkan dari lokasi serangan termasuk pecahan proyektil "artileri berat 155 mm", yang digunakan oleh tentara Turki di daerah tersebut.

Irak pekan lalu mengajukan pengaduan ke dewan, meminta badan tersebut mengadakan sesi untuk membahas penembakan artileri yang melanda sebuah resor wisata di distrik Zakho Duhok, menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya. Baghdad dan Erbil mengaitkan serangan itu dengan Turki, yang berulang kali membantah terlibat.

Hussein mengatakan bahwa Irak telah mengeluarkan 296 catatan resmi protes ke Turki sejak 2018 sebagai tanggapan atas berlanjutnya pelanggaran negara tetangga di tanah Irak, yang berjumlah 22.742 kasus, menyerukan dewan untuk mengeluarkan keputusan darurat yang mewajibkan Turki untuk menarik pasukannya dari Irak.

Menteri luar negeri Irak menekankan bahwa tidak ada kesepakatan antara pihak Irak dan Turki yang akan memungkinkan yang terakhir untuk menjelajahi tanah Irak dengan dalih menargetkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) seperti yang mereka klaim.

Tuntutan Irak di hadapan dewan didaftar oleh Hussein, yang termasuk mewajibkan Turki untuk menarik pasukannya dari Irak, pembentukan tim independen internasional untuk menyelidiki serangan itu dan meminta pertanggungjawaban para pelaku, meminta dewan untuk memasukkan situasi Irak-Turki dalam laporannya. agenda, dan mewajibkan pemerintah Turki untuk mengganti kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh serangan itu.

Sebagai imbalannya, Oncu Keceli, wakil tetap Turki, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban serangan dan menegaskan kembali “penolakan Turki atas tuduhan yang dikaitkan dengannya.”

Keceli mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya Turki menjadi subjek “kampanye kotor”, menuding PKK dan menyatakan bahwa angkatan bersenjata Kurdilah yang melanggar kedaulatan dan integritas Irak, bukan Turki.

Dia juga menyalahkan pejabat Irak karena gagal menjaga kedaulatan negara.

“Irak sejauh ini terbukti tidak mampu atau tidak mau” melawan PKK, kata Keceli. “Jika Anda tidak dapat mengendalikan negara Anda sendiri jika Anda tidak mau berperang melawan teroris … maka Anda berpihak baik secara langsung atau tidak langsung dengan teroris,” tambahnya mengacu pada PKK yang telah ditetapkan Ankara sebagai organisasi teroris.

Namun, Hussein menyatakan kesediaan Irak untuk bekerja dengan PBB untuk mengusir PKK dari tanah Irak, karena kehadirannya “menyebabkan destabilisasi dan menciptakan keadaan ketidakstabilan di Irak.”[IT/r]