QR CodeQR Code

Irak dan Timur Tengah:

Presiden Irak Menyebut Iran Pemain Penting Regional, Menggarisbawahi Perlunya Rekonsiliasi antara Tehran dan Negara-negara Arab

19 Jul 2022 04:05

IslamTimes - Presiden Irak Barham Salih telah menekankan perlunya promosi hubungan baik dan bersahabat antara Iran dan negara-negara Arab, dengan mengatakan bahwa Republik Islam adalah pemain yang sangat penting di kawasan Timur Tengah.


“Iran adalah aktor utama utama di bagian dunia itu; dan ... kami (Irak) memiliki perbatasan yang panjang dengan Iran. Kami memiliki semua jenis interaksi, sosial, budaya, [serta] kepentingan keamanan bersama, ”kata Salih dalam wawancara eksklusif dengan siaran jaringan berita CNN pada hari Minggu (16/7).

Dia menekankan bahwa Baghdad dan Tehran memiliki kepentingan nasional yang vital dan sedang mengembangkan hubungan bilateral yang baik.

“Kami tidak ingin kembali ke hari-hari [diktator Irak yang terbunuh] Saddam Hussein, ketika kami berperang dengan tetangga kami. Kami berjuang delapan tahun…,” katanya.

Presiden Irak melanjutkan dengan mencatat bahwa negaranya memainkan peran yang sangat penting dalam mendorong pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi.

"Ada sejumlah percakapan yang terjadi di Baghdad antara [delegasi dari] Iran dan tetangga Arab lainnya," kata Salih, seraya menambahkan bahwa suasana telah membaik.

Dia menggarisbawahi perlunya menyelesaikan masalah melalui diplomasi, dengan mengatakan, "Pada akhirnya, kita perlu duduk di meja yang sama dan membicarakan masalah."

Pemimpin Irak juga menyinggung negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan Iran 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA), dengan mengatakan, Harus ada perjanjian nuklir dengan Iran, seperti halnya perlu untuk membangun semacam rekonsiliasi. antara Iran dan negara-negara Arab.

Dia menambahkan, kawasan Timur Tengah membutuhkan tatanan keamanan yang dapat menyatukan negara-negara untuk memerangi terorisme, yang masih menjadi masalah besar.

Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania Ayman Safadi mengatakan semua negara Arab berusaha untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan Iran atas dasar saling menghormati serta prinsip bertetangga yang baik.

“Yordania dan negara-negara Arab lainnya menegaskan bahwa mereka menginginkan hubungan yang sehat dengan Iran, yang berlabuh dalam rasa saling menghormati, tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing dan prinsip bertetangga yang baik,” kata Safadi.

“Dialog adalah kebijakan terbaik untuk mengatasi ketegangan yang ada,” katanya kepada stasiun televisi Asharq News milik Arab Saudi, menambahkan, “kawasan ini memiliki cukup banyak krisis dan kami tidak membutuhkan lebih banyak ketegangan.”

"Harus ada solusi nyata untuk penyebab ketegangan untuk mengembangkan hubungan sehat yang kita semua inginkan dengan Iran."

Safadi juga menampik adanya pembicaraan tentang pembentukan aliansi militer anti-Iran Timur Tengah yang mirip dengan NATO, yang akan melibatkan Zionis Israel.

“Namun, kita semua di kawasan merasa bahwa kita perlu memperkuat mekanisme kerja sama Arab, dan institusi yang mampu melayani kepentingan kita dan mencapai yang terbaik untuk bangsa dan negara kita,” tambahnya.

Diplomat top itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa Amman akan menyambut baik proposal apa pun yang dapat melayani kepentingan Arab bersama.[IT/r]
 


Story Code: 1004874

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/1004874/presiden-irak-menyebut-iran-pemain-penting-regional-menggarisbawahi-perlunya-rekonsiliasi-antara-tehran-dan-negara-negara-arab

Islam Times
  https://www.islamtimes.com