Pidato Lengkap Hassan Nasrullah
Nasrullah: "Silahkan Sebut Kami Rafidi, Silahkan Sebut Kami Teroris "
3 Aug 2013 20:52
Islam Times- Silahkan sebut kami Rafidi, silahkan sebut kami Teroris, silahkan sebut kami Kriminal, silahkan sebut apa yang kalian mau sebut, bunuh kami di tiap tempat, di tiap pintu Husainiyyah dan Masjid, perangi kami di tiap jabhah, yang pasti kami Syiah Ali takkan meninggalkan Palestina.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk.
dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta, Shalawat dan salam untuk kekasih hati kita, Nabi Muhammad berserta keluarga dan sahabatnya yang setia.
Pada hari ketujuh bulan Agustus tahun 1979, Imam Khomeini telah mengeluarkan ketetapan untuk semua masyarakat yang tertindas di muka bumi dan khususnya untuk seluruh umat Islam bahwa tiap Hari Jum’at terakhir di bulan Ramadhan hendaknya menjadi Hari Peringatan Al-Quds Palestina sedunia.
Hari ini tanggal 2 Agustus 2013, sangatlah penting bagi kami untuk menghidupkan Hari al-Quds.
Dan saya berterima kasih banyak kepada kalian yang hadir dan turut merayakan dan memenuhi panggilan Imam Khomeini. Demi menyadarkan kaum muslimin dan semua yang di dunia tentang kasus Palestina, dan menghalanginya untuk tidak masuk ke lubang yang terlupakan, dan mendapatkan manfaat dari peringatan ini di bulan Allah agar saling mengingat umat yang tertindas dari bahaya kezaliman zionisme, dan mengingat masyarakat yang terjajah, teraniaya, diboikot, dilaparkan, dibunuhi. Kini kita harus memastika bahwa;
Palestina yang kita peringati adalah palestina yang luasnya dari laut sampai ke sungai (bukan sisa dari yang sudah di-israelkan) yang harus dikembalikan kepada rakyat dan kepada orang-orang yang berhak sebenarnya.
Bahwa tiada yang berhak baik itu raja atau amir atau syaikh atau sayed atau pemerintahan, atau organisasi untuk menyerahkan sebutir pasirnya atau setetes air dan minyak atau sepetak tanahnya kepada siapapun. Tiada siapapun yang berhak bernegosiasi untuknya.
Kebenaran yang sudah asing ini haruslah terungkap dan terukir di bulan yang benar (haq) ramadhan ini.
Imam Khomeini telah menyifati Israel dengan suatu sifat yang sangat nyata, penuh ketelitian dan tepat; bahwa Israel adalah penyakit kanker. Dan semua mengetahui bahwa penyakit kanker secara alamiahnya akan menyebar ke seluruh jasad, dan pengobatan satu-satunya adalah dengan dikeluarkan dan tidak diberi kesempatan untuk terus menyebar dan merusak. Israel sebagai basis zionisme timteng sangatlah bahaya luar biasa, bukan hanya untuk Palestina tetapi juga untuk Jordan, Irak, Syria, Mesir, Negara-negara teluk, Afrika dan lainnya.
Siapapun yang mengira bahwa Israel hanyalah masalah bagi rakyat Palestina maka itu adalah asumsi dan kebodohan. Karena sungguh Israel amat berbahaya untuk keamanan, keselamatan, kekayaan, penghasilan, kemuliaan dan kepemimpinan semua negara khususnya yang di timur tengah. Siapa saja yang mengingkari itu maka dia adalah orang yang dungu. Israel bukanlah sekedar ancaman bagi eksistensi palestina, melainkan ancaman bagi semua eksistensi kedaulatan, keagamaan, dan kebudayaan, yang ada di dunia sekitarnya.
Menghilangkan penyakit kanaker tersebut (Israel) adalah maslahat bukan hanya untuk Palestina dan Muslimin saja, melainkan maslahat bagi semua negara sekitarnya. Israel berbahaya bagi Jordan, maka menghilangkan bahaya ini menjadi masalahat nasional negara Jordan. Israel berbahaya bagi Mesir, maka menghilangkan bahaya ini menjadi maslahat nasional negara Mesir. Israel berbahaya bagi Syria, maka menghilangkan bahaya ini menjadi masalahat nasional negara Syria. Israel berbahaya bagi Lebanon, maka menghilangkan bahaya ini menjadi maslahat nasional negara Lebanon.
Sesungguhnya siapa saja yang berdiri melawan proyek zionisme Israel di setiap tempat, maka berarti dia mempertahankan Palestina dan juga mempertahankan bangsanya sendiri, negaranya, kemuliaannya, dan masa depan keturunannya.
Sesungguhnya Palestina dan al-Quds adalah tanggung jawab semua dan menyeluruh untuk setiap orang Palestina, setiap orang Arab, baik yang Muslim atau Nasrani, dan bahkan untuk semua manusia di dunia. karena ia adalah masalah kebenaran dan juga penderitaan manusia. Sekurang-kurangnya tanggung jawab itu bagi setiap insan adalah untuk tidak mengakui keabsahan daulat Israel yang akan dipikul dirinya di hadapan Allah di akhirat nanti.
Perlawanan terhadap penjajahan Israel mesti selalu menjadi prioritas bagi setiap Negara sekitar. Dan andaikan mereka memprioritaskan masalah ini dari awal maka Israel takkan meraja-lela sampai saat ini dan penderitaan mereka yang terzalimi juga takkan menjadi separah saat ini. Semua problema yang terjadi di timur tengah saat ini adalah karena mengabaikan prioritas tersebut.
Sebagian Negara barat khususnya Amerika dan Inggris bersama Israel sendiri selalu berupaya keras mengalihkan negara2 sekitar dari prioritas itu. Mereka terus aktif menciptakan perang demi perang supaya kasus Israel terabaikan. Bahkan dari awal hadirnya Israel negara yang memusuhinya dialihkan untuk memerangi komunisme, kemudian dialihkan dengan peperangan di Afghanistan sehingga banyak muslim dari manca negara berjuang kesana lalu ditimbulkan segala macam masalah dalam negera-negara timteng, kekayaan dan tenaganya dikuras untuk konflik-konflik rekayasa yang dengannya Israel akan tetap terus terabaikan dan berkembang sementara produksi persenjataan kawan-kawannya tetap laku dan setiap senjata yang dibeli oleh Negara Arab sekitar itu sudah dipastikan dengan perjanjian dan segala asuaransi untuk tidak pernah diarahkan ke Israel.
Semenjak sebelum dan setelah runtuhnya Uni Soviet mereka menciptakan musuh dan ancaman baru (untuk negeri timteng) yaitu Iran, karena semenjak awal revolusinya Iran sudah menyiapkan agenda dan menyatakan perlawanannya terhadap penjajah zionis. Maka Iran pun dipaksa perang dengan Irak selama 8 tahun sementara negara-negara sekitarnya telah mengeluarkan dana untuk peperangan peperangan tersebut yang mana jika setengahnya saja dikeluarkan untuk Palestina maka ia akan menjadi bebas dan takkan menderita sampai sekarang.
Konferensi didirikan, media baru dibuat dan Iran pun digambarkan sebagai musuh dan ancaman. Masa itu hampir tiap media Arab dan Barat memfitnah Iran sebagai bahaya majusi, lalu bahaya dominasi Persi, lalu bahaya Syiah. Gerangan apa bahaya-bahaya itu ? apa sih yang mereka lakukan sebenarnya selain menentang kezaliman. Sementara musuh yang paling nyata bahayanya itu malah aman, sehingga bahkan satu peluru saja tidak berani diarahkan kesana. Fakta tersebut adalah kenyataan yang kita alamai semenjak puluhan tahun.
Di Mesir, di Libia, di Tunisia, di Yaman, semua tengah mengalami konflik dalam negeri dan konflik itu bukanlah konflik mazhab melainkan konflik politik. Namun musuh selalu ingin mengarahkannya menjadi konfli mazhab demi memperuncing perpecahan dan kekacauan.
Bukankah sudah saatnya masyarakat bisa menunjuk siapakah yang ingin merusak kesatuan umat dan ingin menghancurkan negara-negaranya?
Di hari Al-Quds kami ingin mengajak semua untuk memikirkan pentingnya masalah ini dan berupaya menghentikan pertumpahan antar sesama baik itu yang di Mesir, Afghanistan, Irak, Bahrain, Syria, Pakistan, Libia, Tunisia, Somalia, dan lainnya.
Bukankah sudah saatnya masyarakat dapat menunjuk manakah negara yang memproduksi kelompok takfiri (yang suka mengkafirkan sesama) yang mendukungnya secara pemikiran, finansial, perekrutan dan penyebarannya yang mana ia adalah proyek paling penghancur di dunia. Negara tersebut adalah yang paling bertanggung jawab atas banyak kerusakan dan atas jasa yang luar biasa untuk Israel dan Amerika. Dimanapun kelompok Takfiri itu menaruh sidik jarinyanya maka pasti akan terjadi kerusuhan dan pertumpahan darah.
Sungguh jika kita satu sama lain dipaksa untuk terus berseteru karena perbedaan dan bukan hidup damai dengan persamaan (setidaknya sebagai sesama manusia) maka hidup setiap orang menjadi tidak layak. Mereka terus membakar sumbu untuk membuat konflik baik itu antar aliran atau agama atau suku.
Kegilaan ini haruslah diatasi dan para tokoh politik dan agamawan di seluruh dunia hendaknya berperan positif untuk menyadarkan hal ini dan melawan proyek pemusnah Takfiri itu.
Demi Allah kami akan melawan dan mampu dengan izin Allah untuk mengalahkan proyek keji tersebut insyaallah.
Ikhwan dan akhawatku sekalian, di hari al-Quds ini saya akan memastikan bahwa kami Hizbullah akan selalu teguh dengan prinsip kami yang akan terus mengedepankan prioritas2 tersebut. Kami Hizbullah akan tetap setia demi Palestina dan apapun perbedaan yang ada, baik itu soal akidah, soal suku, soal fiqih, soal apapun lainnya maka kami tetap akan kesampingkan dan memanggil dengan semboyan “Al-Quds menyatukan kita”
Saya ingin ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya, “barang siapa yang tidak mensyukuri makhluk maka dia tidak mensyukuri Sang Khaliq” untuk Republik Islam Iran dan untuk Republik Syria atas segala dukungan dan bantuannya kepada perjuangan di Palestina dan Libanon yang memungkinkan kita untuk mengalahkan musuh berulang kali.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada sosok yang harus kami sebut karena telah mengantar dan mengarahkan kami dalam perjuangan demi al-Quds yaitu Sayyid Musa Sadr. Saya meminta kepada pemerintah Libia yang baru untuk bertanggung jawab dan mementingkan masalah ini.
Akhir-akhir ini perseteruan antar aliran terus dipanaskan dan dibesarkan melalui media, melalui internet dan jejaring sosial. Sebagian ahli fitnah mendatangi orang syiah atau tokoh2 tertentu ataupun medianya dan memancing-mancing untuk mencaci dan menjelakkan simbol-simbol keagamaan ahlus-sunnah lalu disebarkan. Mereka itu juga lalu mendatangi orang-orang sunnah dan tokoh-tokohnya untuk memancing-mancing penghinaan terhadap Syiah lalu menyebarkannya juga.
Percayalah bahwa mereka berada di belakang kedua belah pihak untuk memprovokasi dan mengadu domba sampai ke tingkat penjarahan dan pembunuhan, khususnya di Irak dan di Pakistan. Sepatutnya kita sudah tidak termakan dan terpancing dengan rekayasa-rekayasa keji itu, karena tujuan utamanya adalah supaya kita lupa akan masalah penjajahan Palestina dan perjuangan melawannya, bahkan supaya kita tidak peduli lagi dengan kesucian agama dan saling perang sesama.
Di hari ini, kami akan mengatakan kepada Israel, juga Amerika dan Inggris yang mana keduanya paling lihai dalam masalah adu domba sektarian, dan kepada antek-anteknya di Timteng; Sudah banyak benih kebencian yang ditanamkan dan masalah sektarian yang dikembangkan. Mereka ingin kita terpojok sibuk dengan konflik sektarianisme dan hidup dalam kebencian itu agar melupakan perjuangan dan perlawanan terhadap zionisme dan kezalimannya. Mereka ingin kita melupakan Palestina dan Al-Quds.
Saya ingin katakan kepada mereka, kepada semua musuh dan semua teman, Bahwa kami sebagai Syiah; biasanya saya berbicara sebagai seorang Muslim atau seorang Nasionalis namun perkenankan hari ini, di Jum’at terakhir bulan Ramadhan yang penuh berkah tahun 2013, saya berbicara sebagai seorang Syiah; dan apa yang kan saya katakan ini adalah kenyataan yang menyatu dengan darah, bukan sekedar ungkapan saya dari atas mimbar; bahwa kami sebagai Syiah Ali bin Abi Thalib takkan meninggalkan Palestina, rakyatnya, tanahnya, dan kesuciannya.
Silahkan sebut kami Rafidi, silahkan sebut kami Teroris, silahkan sebut kami Kriminal, silahkan sebut apa yang kalian mau sebut, bunuh kami di tiap tempat, di tiap pintu Husainiyyah dan Masjid, perangi kami di tiap jabhah, yang pasti kami Syiah Ali takkan meninggalkan Palestina.
Dari kecil kami telah terbimbing, dibesarkan dan hidup dengan perjuangan melawan proyek Zionisme demi membela kesucian Islam, demi Palestina, demi al-Quds, demi Libanon, keamanan rakyatnya, tanahnya dan kemuliaannya. Hal ini sudah menyatu dengan darah daging dan urat kami. Telah kami dapati hal itu dari warisan ayah-ayah kami dan akan kami terus wariskan kepada anak-anak kami. Dalam perjuangan ini kami telah suguhkan ribuan syahid, dan sosok-sosok terbaik kami, dari mulai Sayyid Abbas, Syaikh Raghib, Haji Imad Mughniyyah, dan lainnya, berikut anak cucu kita semua.
Saya akhiri perkataan ini dengan pernyataan yang saya tujukan kepada seluruh dunia; kami Hizbullah, akan menanggung tanggung jawab yang ada di pundak kami. Kami sebagai Hizbullah yang Syiah Imamiyah, Istna Asyariyyah (Syiah Imam 12) takkan meninggalkan Palestina, takkan meninggalkan al-Quds, dan takkan meninggalkan kesucian umat.
Semoga rahmat Allah dicurahkan kepada Imam Khomeini.
Wassalamu alaikum warahamatullahi wa barakaatuh.[IT/Onh/Ass]
sumber:
http://bacawacana.wordpress.com/2013/08/03/ceramah-sayed-hasan-nasrallah-di-hari-al-quds-2013/
Story Code: 289450